Selasa, 18 Maret 2014

Astaghfirulloh.. Masih muda udah lupa.


Sadarkah kalian, seberapa sering kalian melupakan suatu hal sepekan ini?
Coba kalian ingat kembali.. Dengan siapa kalian berpapasan kemarin pagi ? Dimanakah anda meletakkan jam tangan anda tiga hari lalu ? Siapakah yang tidak hadir pada pertemuan kelas konseling dua minggu lalu ?


Untuk pertanyaan terakhir, saya juga tidak ingat!


Di usia yang masih terbilang muda, sadar atau tidak, sudah banyak peristiwa maupun informasi yang (bisa saja) penting telah kita lupakan. Terkait dengan fenomena ini, satu hal yang saya ingat dalam pertemuan kelas konseling saat itu,yakni satu istilah yang menginspirasi tulisan ini sekaligus berupa metode untuk melawan lupa, yaitu asosiasi RITA.




Rita Sugiarto ?


Bhukan anih...
 (Rhoma style)


Yang benar adalah "Recalling Information Through Association (RITA), yaitu proses pengambilan informasi dengan mengkaitkannya pada informasi lain yang berkaitan" - Pak Bambang.

Jadi, dalam menyimpan suatu informasi tidak hanya bergantung pada satu informasi utama saja, tapi kita juga harus menyimpan informasi lain yang berkaitan dan dapat memberikan clue-clue yang mengarahkan ingatan kita pada informasi utama.

Misalnya saat perkenalan kelas:
Nick: Ajeng
Alamat: Legoso
Pekerjaan Ortu: Polisi & IRT
Asal: Asli Tangsel


- Informasi utama: Nama mahasiswa
- Informasi pendukung: Alamat, pekerjaan ortu, asal, dll.


Dalam contoh ini, kita bisa mengingat seorang mahasiswi bernama ajeng dengan mengingat informasi pendukung yang berkaitan, seperti: "Ajeng? yang bapaknya polisi itu yah..", atau "Ajeng yang rumahnya di Legoso". Proses inilah yang disebut dengan RITA.





Berikut cara lain untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah dialami, yaitu :

a. Rekoleksi

Yaitu memunculkan kembali suatu peristiwa ke dalam ingatan, lengkap dengan segala detail dan hal-hal yang sedang terjadi disekitar tempat peritiwa itu dahulu terjadi. Misal, seorang pria mengingat peristiwa dimana untuk pertama kali ia pergi dengan seorang gadis.

b. Pembaruan Ingatan
Hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingatan hanya hanya jika ada hal yang merangsang ingatan itu. Misal, dari contoh diatas ingatan akan timbul setelah pria tersebut secara kebetulan jumpa dengan gadis yang bersangkutan.

c. Mempelajari Kembali
Hal ini akan terjadi jika kita mempelajari sesuatu yang dulu pernah kita pelajari. Maka untuk mempelajari hal yang sama kedua kalinya ini, banyak hal-hal yang akan diingat kembali, sehingga tempo belajar akan menjadi jauh lebih singkat dari sebelumnya.


"Orang hebat adalah orang yang bijak dalam menyimpan dan memanggil informasi itu kembali"- Me.


TERM TO KNOW: - MEMORY!




Sumber referensi:

Sarlito Wirawan Sarwono.(1976).Pengantar Umum Psikologi.Jakarta:Bulan Bintang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar