Sabtu, 22 Maret 2014

Buat Apa Sih Guidance ?

BUAT APA ?
Kadang kita berpikir, kita sudah cukup mampu untuk hidup mandiri.. Dengan adanya pekerjaan, tempat tinggal, penghasilan yang terbilang mapan, kita bisa hidup sendiri tanpa ada campur tangan orang lain, tanpa perlu bantuan dari siapapun.

Tapi kenyataannya, itu sesat! Terlalu egois buat makhluk sosialis yang haus akan interaksi.
KARNA APA ?

Kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Dan berbicara tentang kehidupan tidak jauh dengan segala kebutuhan untuk mempertahankannya, dimana sehebat, sepintar bahkan sekaya apapun kita, tetap saja tidak bisa. Manusia adalah manusia, interaksi antar sesama sudah termasuk ke dalam kebutuhan itu.



"Guidance is a total process of giving assistance by qualified person to another person in order to understanding or knowing one’s self, developing potential, solving the problem even making wise decision, yang intinya, guidance adalah total proses bimbingan -> oleh orang yang memiliki kualifikasi -> untuk memenuhi tujuan di bidangnya."



Jadi, bila ada yang bertanya apa gunanya Guidance ? jawaban yang paling tepat adalah untuk bertahan hidup. Berikut beberapa faktor yang membuat kita membutuhkannya menurut Psychological perspectif:

1. Human is unique
Semirip apapun penampilan kita dengan orang lain, entah karna memiliki kebiasaan yang sama, latar belakang yang serupa, berasal dari satu keturunan atau bahkan kembar genetika, manusia memiliki perbedaan kepribadian yang menurut Sigmund Freud dipengaruhi oleh Id, Ego dan seperego (psikodinamika) yang diibaratkan seperti gunung es di dalam air, dimana menurut J.B. Watson maupun Gestalt, lingkungan juga berperan besar dalam membentuk suatu kepribadian.

2. Activities
Masih dalam tujuan bertahan hidup, aktivitas manusia bersifat dinamis, dimana kita sebagai manusia akan aktif melakukan apapun untuk mencapai suatu tujuan. Seperti mencari makan misalnya, jika biasanya kita mengolah beras manjadi nasi untuk makan, kita akan mencari makanan lain jika beras tidak ada.

3. Continuous
Dimana hidup kita bersifat berkesinambungan, kita berpikir bagaimana hidup tidak hanya untuk hari ini, tapi juga bagaimana esok, lusa, satu dekade kemudian atau bahkan lebih jauh dari itu. Dengan kata lain, kita sebagai manusia harus memanusiakan manusia dengan menghadapi proses belajar yang bersifat "Long Life Education, from the birth untill the death" - Pak Bambang.


Intinya, kembali pada konsep dasar manusia yang menurut Koka memiliki bawaan seperti:
1. Need to be accepted
2. Need to be acknowledge, atau dalam istilah jawanya adalah butuh "diwongke"
3. Need attitude -> 'Habluminnannas', seperti like or dislike.
4. Way of thinking, yang terbagi menjadi 1) Critical thinking (two ways perceptions; strenght-weakness, or positif-negatif), and 2) Creative thinking, making something out of thinking.


Tidak jauh berbeda dengan pendapat Koka mengenai konsep dasar manusia, berikut sudut pandang perspektif islam tentang Fitrah manusia:
1. Innate potential, semuanya tercantum dalam asma'ul husna yang menggambarkan potensi manusia diadaptasi dari sifat Penciptanya, dalam kapasitas yang berbeda tentunya. Potensi ini pada umumnya ada sejak ditiupkannya ruh ke dalam raga di usia kurang lebih 4 bulan.

2. Purity, or innocent.
3. Believing in one God, dengan adanya kecenderungan untuk beragama.



TERM TO KNOW:








Functional:
- Developmental
- Preventif
- Currative
- Rehabilitatif
- OPIICFR Guidance





Selain itu, Guidance juga berhubungan langsung dengan konseling dan edukasi. Dimana ketiganya saling terikat satu sama lain. Berikut ilustarisnya:


 Keterangan:
1. Pendidikan
2. Guidance di sekolah
3. Guidance luar sekolah
4. Konseling di sekolah
5. Konseling luar sekolah





Semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar